“……Hiiihiiiihiiii….” Suara penjawab telepon di seberang
Krama Bali mungkin sudah tidak asing lagi dengan namanya Wongsamar. Walaupun belum pernah melihat namun dari cerita-cerita kuno para leluhur itu merupakan makhluk halus yang memiliki sifat yang sama dengan manusia. Itu terjawab saat Bali Aga sendiri beberapa tahun lalu sempat mengadakan seminar yang bertemakan “Berkomunikasi dengan Wong Samar”.
Nah, mungkinkah di zaman sekarang ini sekelas pemerintah daerah atau sebuah perusahaan milik Pemerintah Daerah menggunakan atau bekerjasama dengan Wongsamar untuk bekerja? Hal ini mungkin saja terjadi sebagaimana yang terjadi beberapa waktu lalu di Bangli.
Saat itu, keadaan sumber air di Bangli sempat ngadat. Itu disebabkan adanya longsoran yang hebat yang menyendatkan air pasokan untuk krama Bangli, tepatnya di wilayah sebelah selatan sumber air yang dikenal dengan Tirta Gamongan, di Dusun Jangkan, Kayubihi, Bangli. Panjangnya sampai 300 meter hingga menghancurkan banyak pipa. Demikian diungkapkan Direktur PDAM Bangli, Ir. I Wayan Sudarma.
Dia mengaku dalam proses perbaikan bekerjasama dengan penghuni di daerah sumber air yang kerap dikenal tenget oleh krama setempat. “Saat perbaikan pipa telah terjadi kejadian-kejadian aneh yang tidak disangka,” ujar pria asal Banjar Kawan ini. Diceritakannya, dia pernah menghubungi karyawannya melalui HP. Anehnya yang mengangkat telepon bukanlah karyawannya sendiri. Melainkan dijawab dengan suara ketawa angker dari seorang wanita yang tidak pernah dikenal sebelumnya.
Dari kejadian dan kejadian lainnya itulah dirinya mengambil inisiatif untuk bekerja sama dengan “balian gamang” dan balian wongsamar untuk membantu proses pengerjaan pipa demi kebutuhan krama Bangli akan air bersih. Balian-balian gamang inilah dirinya mendapatkan petunjuk bagaimana caranya untuk mengerjakan pekerjaan yang begitu sulit selain tempatnya terpencil juga berada di sebuah jurang yang terjal di daerah tukad Melangit (Budikrista) .…………………Baca Edisi 32